Sumber pikiran-rakyat.com / Penulis Irwan Suherman; Editor Tim www.Pikiran-Rakyat.com – 24/10/2024, 13:56 WIB
Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “Ketahanan Pangan Kota Bandung: 96,4 Persen dari Luar Kota, Bahaya bila Terjadi Bencana “, Klik untuk baca: Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “Ketahanan Pangan Kota Bandung: 96,4 Persen dari Luar Kota, Bahaya bila Terjadi Bencana “, Klik untuk baca: https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018705345/ketahanan-pangan-kota-bandung-964-persen-dari-luar-kota-bahaya-bila-terjadi-bencana
PIKIRAN RAKYAT – Kota Bandung, Jawa Barat, menghadapi sejumlah tantangan ketahanan pangan. Pemerintah dinilai perlu membangun mitigasi risiko dan memberi edukasi kepada masyarakat menjaga ketersediaan pangan ketika terjadi gempa.
Humanis melaporkan, permasalahan dan tantangan terbesar Sistem Pangan Kota Bandung meliputi lebih dari 96 persen penyedia pangan Kota Bandung bergantung pada produksi dari daerah penyangga dan wilayah lain.
Dalam bidang distribusi, sistem pangan di Kota Bandung dilaporkan masih terkendala minimnya efisiensi sistem pendistribusian pangan yang berujung pada ketidakpastian ketersediaan pangan di pasar dan riset serta harga yang tidak stabil. Selain itu ada warga yang berkelimpahan pangan sampai akhirnya makanan bersisa dan berakhir banyak sebagai sampah dan ada warga yang kesulitan mendapatkan pangan.
Pemahaman yang belum sistemik juga dinilai menjadi salah satu masalah dan tantangan yang mesti dihadapi. Sebagian besar masyarakat dan pemangku kepentingan utama Sispang Bandung belum memahami keterkaitan berbagai komponen yang menunjang sistem pangan.
“Pemahaman yang masih parsial ini juga dialami oleh kelompok muda (yang sebagian besar adalah konsumen dalam rantai nilai pangan). Banyak hal strategis yang bisa dilakukan oleh orang muda, termasuk hal teknik seperti terbukanya peluang usaha, jika memiliki pemahaman mendalam mengenai SisPang yang integratif,” demikian laporan Urban Futures yang diterima.
Kabid Distribusi dan Konsumsi (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) DKPP Kota Bandung Rima Rosmiati mengungkapkan hampir 96,4 persen pangan di Kota Bandung didatangkan dari luar kota. Sehingga, memang mesti menjadi perhatian.
“Apa yang akan terjadi jika terjadi bencana?” kata dia dalam sambutannya di Lokakarya Forum Multipihak Sistem Pangan Kota Bandung, rangkaian Urban Futures yang diselenggarakan Humanis, bertajuk Membangun Sistem Pangan yang Lebih Transformatif di Oakwood Hotel, Bandung, pada 24 Oktober 2024.
Diselenggarakan Sinergantara, lokakarya itu diharapkan Rima menghasilkan masukan yang bisa bermanfaat terhadap sistem pangan Kota Bandung.

Pangan di Kota Bandung dari Luar Kota
Ahli Ketahanan Pangan Kota Bandung Ahmad Wahyudin setali tiga uang. Dia juga mengatakan kalau kalau pangan di Kota Bandung dihasilkan dari luar kota, seperti dari Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan wilayah lainnya.
Away—sapaan akrab Ahmad Wahyudin—pun menyinggung apa yang bakal terjadi bila terjadi bencana Sesar Lembang. “Pasokan susu dan daging yang datang dari Kabupaten Bandung dan Lembang yang terkena sesar akan terdampak, produksinya akan menurun,” tuturnya.
Selain itu, makanan yang masuk ke Kota Bandung juga akan berbeda. Apa yang akan menjadi makanan warga Bandung jadi soal. Namun, menurut Away, pangan lain yang sering dilupakan adalah air.
Regional Coordinator Urban Futures Yayasan Humanis, Laily Himayati, mengungkapkan, langkah yang diambil pihaknya dengan menggandeng pelbagai pihak dalam berbagai upaya yang dilakukan untuk merumuskan sistem pangan di Kota Kembang bukan dilakukan sekali ini saja. Sudah sejak 2023, pihaknya menjalin komunikasi dan pertemuan untuk merumuskannya,
Sejumlah orang muda dilibatkan, melaksanakan diseminasi hasil survei ihwal Hak atas Pangan dan Gizi (HaPG) bagi kelompok orang muda Bandung. Salah satu riset adalah dari Frontiers for Health (F2H) yang dijuduli Pengaruh Pembelajaran Sebaya terhadap Peningkatan Konsumsi Makanan Sehat Serta Status Gizi pada Remaja dan Keluarga Muda di Kota Bandung.