Yayasan Kehati dibentuk pada 12 Januari 1994, bertujuan untuk menghimpun dan mengelola sumber daya yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk dana hibah, fasilitasi, konsultasi dan berbagai fasilitas lain guna menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan. Beberapa tokoh di balik terbentuknya Yayasan KEHATI antara lain Emil Salim, Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim.
Selama lebih dari dua dekade, Yayasan KEHATI telah bekerja sama dengan lebih dari 1.500 lembaga lokal yang tersebar dari Aceh hingga Papua, serta mengelola dana hibah lebih dari US$200 juta. Dana tersebut berasal dari donor multilateral dan bilateral, sektor swasta, filantropi, crowdfunding, dan endowment fund.
Visi KEHATI adalah Alam Lestari Untuk Manusia Kini dan Masa Depan Anak Negeri. Yayasan KEHATI memiliki nilai-nilai Keanekaragaman, Keberlanjutan, Keadilan, Keberpihakan, dan Kepercayaan.